Ilmu Aktuaria (actuarial science) menjadi salah satu prodi paling diminati di SBMPTN 2020. Terbukti Prodi Ilmu Aktuaria di UGM dan UI menempati ranking 2 dan 4 di daftar prodi dengan nilai UTBK tertinggi. Berdasar data live dari BAN PT (update tanggal 26 Agustus 2020), Prodi S1 Ilmu Aktuaria Universitas Indonesia masih tercatat di BAN PT dengan akreditasi B. Di UGM pada saat kami membuka data BAN PT, prodi ini belum masuk, kemungkinan masih berada di bawah Prodi Matematika.
Kemudian, hanya ada 1 prodi S1 Ilmu Aktuaria yang telah terakreditasi lainnya yaitu dari Institut Pertanian Bogor. Sisanya ada 2 prodi di universitas sasta yaitu di Universitas Binawan dan Universitas Presiden yang memperoleh akreditasi Baik atau C. Jadi, total hanya ada 4 prodi S1 Aktuaria yang telah terakreditasi BAN-PT dan masuk ke database mereka.
Berikut petikan informasi yang kami ambil dari Universitas Gadjah Mada tentang jurusan unik dan sangat diminati ini. Pelajari baik-baik sebelum memilih ya gaes...
Ilmu aktuaria adalah disiplin ilmu yang menggunakan teori probabilitas, matematika, dan statistika untuk mengukur dan menghitung dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa yang akan datang. Itu semua membutuhkan landasan teoritik yang kuat pada tataran keilmuan, seperti teori probabilitas, statistika, matematika terapan, keuangan, ilmu ekonomi, dan komputasi.
Aktuaria menjadi bagian dari disiplin ilmu matematika sejak akhir abad ke-17, ketika permintaan atas produk asuransi jangka panjang meningkat, seperti asuransi untuk melindungi biaya pemakaman, asuransi jiwa, dan produk anuitas. Seiring dengan perkembangan matematika dan ilmu komputer, khususnya model probabilitas dan komputasi, solusi atas permasalahan ini semakin berkembang sehingga memungkinkan hasil yang akurat dan masuk akal.
Seorang aktuaris memegang peranan penting dalam industri asuransi, ia bertugas sebagai sebagai penilai risiko, penerjemah risiko, penaksir dan pengkalkulasi kemungkinan terjadinya kemungkinan risiko. Ilmu aktuaria dapat masuk di segala bidang, aplikasinya dapat diterapkan pada asuransi kerugian, pengelolaan dana pensiun, dan lain lain. Saat ini Indonesia mengalami krisis tenaga ahli aktuaria, padahal pemerintah mewajibkan setiap perusahaan asuransi memiliki minimal 1 orang aktuaris. Jadi, bidang ini memang sangat prospektif.
0 Komentar